Selasa, 06 Agustus 2019

Apakah Keluarga Termasuk Organisasi?




Agar kita dapat menjawab pertanyaan di atas (judul), hendaknya kita memahami definisi organisasi, apa itu keluarga, status dan peran sosial suami maupun istri. 

  1. Definisi Organsasi
Sebelum kita dapat menyimpulkan apakah suatu keluarga dapat dikatakan sebagai organisasi, mari kita tengok terlebih dahulu apa itu organisasi. Mengacu pada buku manajemen karangan James A.f. Stoner, R.Edward Freeman dan Daniel R Gilbert JR, Organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran yang spesifik atau sejumlah sasaran. 

Jadi setiap kelompok (tim) yang mempunyai tujuan yang sama dapat dikatakan sebagai organisasi. Organisasi ini bisa berbentuk formal atau informal. Organisasi berbentuk formal biasanya pendirian dan segala yang berkaitan disertai dengan dokumen-dokumen resmi. Contoh organisasi formal: Perguruan Tinggi, Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan organisasi yang informal adalah sebaliknya. Organisasi ini tak memerlukan legalitas dalam pendirian dan operasionalnya. Contoh organisasi informal: kelompok ibu-ibu memproduksi kue kering. 

  1. Keluarga, Terbentuknya Keluarga dan Tujuan Berkeluarga
Mengenai masalah ini, saya telah menyinggung pada tulisan saya sebelumnya “Deskripsi Pekerjaan Dalam Rumah Tangga” bahwa fokus pembahasan saya mengenai rumah tangga dalam hal ini adalah sebuah keluarga yang didalamnya terdiri bapak beserta ibu dan anak-anaknya.

Bagi kita yang sudah berkeluarga tentunya sangat tahu bagaimana sebuah keluarga terbentuk. Bagi yang belum berkeluarga penting untuk mengetahui bagaimana  sebuah keluarga dapat terbentuk. Perlu diketahui bahwa keluarga terbentuk apabila terjadi pernikahan. Menurut Wikipedia, pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum dan norma sosial. Dengan demikian, apabila dua orang (pria dan wanita) telah melakukan proses di atas otomatis telah membentuk sebuah keluarga. 

Setiap kegiatan yang kita lakukan diharapkan memberikan manfaat.  Demikian juga halnya dengan pernikahan. Pernikahan dilakukan dengan maksud dan tujuan. Merujuk pada Wikipedia, pernikahan memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu membentuk suatu keluarga yang bahagia, kekal abadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.  Setiap keluarga dapat menterjemahkan tujuan utama tersebut sesuai dengan persepsi masing-masing. 

  1. Status dan Peran Suami
Kita Kembali lagi pada peran sosial dan status sosial. Jika pada tulisan saya sebelumnya membicarakan tentang istri atau ibu rumah tangga, sekarang mari kita bahas status sosial sebagai suami. Dimana disebutkan sebelumnya bahwa peran sosial meliputi 3(tiga) peran, yaitu:

  1. Peran ideal, 
Peran ideal adalah peran yang diharapkan masyarakat terhadap status-status tertentu. Jika peran yang kita lakukan berbeda dari ekspektasi masyarakat maka dianggap tidak berperilaku sesuai norma masyarakat. Contoh: status sebagai suami, maka peran yang diharapkan sesuai statusnya sebagai suami atau kepala keluarga adalah mencari nafkah, mengayomi dan melindungi serta memenuhi semua kebutuhan anak-anak dan istrinya.

  1. Peran yang diinginkan 
Peran yang diinginkan adalah peran yang diharapkan oleh diri kita sendiri. Misalnya, seorang suami  yang berharap dapat bekerja penuh di luar rumah untuk mencari nafkah tetapi tetap bisa melakukan kewajibannya sebagai kepala keluarga.

  1. Peran yang dikerjakan. 
Peran yang dikerjakan adalah peran yang dilakukan seseorang sesuai kenyataannya. Misalkan seorang suami yang dalam kenyataannya mengurus rumah tangga.

  1. Keluarga adalah Tim
Kita sepakat bahwa pada bahasan ini keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya, sedangkan suatu kelompok (tim) biasanya terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bekerja sama. Karena keluarga terdiri dari 2 (dua) orang lebih yang dapat dipastikan saling bekerja sama, maka dapat dikatakan bahwa keluarga adalah sebuah tim. 


Selain keluarga merupakan sebuah tim, setiap keluarga yang terbentuk  juga mempunyai suatu tujuan. Secara  keseluruhan dapat disimpulkan bahwa suatu keluarga merupakan suatu organisasi, dimana dalam setiap anggotanya melakukan peran masing-masing sesuai kesepakatan keluarga tersebut.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
  1. Stoner, James A.f.; Freeman, R.Edward; Gilbert JR, Daniel R (1996), Manajemen Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta. 
  2. Yunie Sudiro (2019), Deskripsi Pekerjaan Dalam Rumah Tangga, Manajemen Rumah Tangga(.)com. 
  3. Wikipedia Bahasa Indonesia


Selasa, 16 April 2019

Deskripsi Pekerjaan dalam Rumah Tangga



Sebelum menguraikan hal-hal apa saja yang berkenaan dengan manajemen rumah tangga diperlukan pengenalan apa arti rumah tangga itu sendiri. Sehingga kita bisa mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang terkandung di dalamnya.

  1. Definisi Rumah Tangga 
Mengacu pada Wikipedia, berdasarkan referensinya, Haviland, W.A. (2003),  Anthropology, wadsword: Belmont, CA dikatakan bahwa rumah tangga terdiri dari satu atau lebih orang yang tinggal bersama-sama di sebuah tempat tinggal dan juga berbagi makanan atau akomodasi hidup dan terdiri dari satu keluarga atau sekelompok orang. Rumah tangga dalam arti luas, tidak hanya terbatas pada keluarga, bisa berupa rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam arti kata itu sendiri menurut kamus Bahasa Indonesia, rumah tangga (kata benda) yang mempunyai arti berkenaan dengan keluarga. Dan ada beberapa arti kata keluarga (kata benda) menurut kamus Bahasa Indonesia, salah satunya adalah bapak beserta ibu dan anak-anaknya. 
Dengan demikian rumah tangga yang saya maksud adalah sebuah keluarga yang didalamnya terdiri bapak beserta ibu dan anak-anaknya.

  1. Definisi Ibu Rumah Tangga
Untuk pendefinisian ini perlu kita pahami tentang peran sosial dan status sosial. Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Peran sosial bersifat dinamis sedangkan status sosial bersifat statis. Peran sosial itu sendiri ada macam-macamnya. Masing-masing peran sosial itu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 

  1. Peran ideal, 
Peran ideal adalah peran yang diharapkan masyarakat terhadap status-status tertentu. Jika peran yang kita lakukan berbeda dari ekspektasi masyarakat maka dianggap tidak berperilaku sesuai norma masyarakat. Contoh: status sebagai istri, maka peran yang diharapkan sesuai status kita sebagai istri adalah harus mengurus rumah tangga, yaitu harus mengurus suami, harus merawat dan mengasuh anak. Peran inilah yang umumnya disebut sebagai ibu rumah tangga.

  1. Peran yang diinginkan 
Peran yang diinginkan adalah peran yang diharapkan oleh diri kita sendiri. Misalnya, seorang istri yang berharap menjadi wanita karir dan tak ingin hanya sebagai ibu rumah tangga saja. 

  1. Peran yang dikerjakan. 
Peran yang dikerjakan adalah peran yang dilakukan seseorang sesuai kenyataannya. Misalkan seorang istri yang menjadi ibu rumah tangga dan bukan menjadi Wanita karir.

Pada jaman sekarang, sudah banyak para istri yang memiliki peran ganda dalam menjalani kehidupannya meskipun secara status sosial tetap sebagai istri atau ibu rumah tangga.

  1. Jenis-jenis Pekerjaan dalam Rumah Tangga dan Deskripsinya
Dengan berpatokan pada uraian definisi rumah tangga dan ibu rumah tangga, saya mengidentifikasikan jenis-jenis pekerjaan dalam suatu rumah tangga secara garis besar sebagai berikut:

  1. Pekerjaan rumah atau tata graha (house keeping)
Pekerjaan ini meliputi semua tentang kebersihan dan perlengkapan rumah. 
  1. Urusan dapur atau makanan dan dapur (food and kitchen)
Pekerjaan ini meliputi penyediaan makanan dan perlengkapan dapur.
  1. Keuangan keluarga (family finance)
Pekerjaan ini meliputi pencatatan harian keuangan dan perencanaan keuangan keluarga.
  1. Merawat dan mengasuh anak (parenting)
Pekerjaan ini meliputi semua hal tentang perawatan dan pengasuhan anak termasuk pendidikannya. 


Manajemen rumah tangga merupakan cara-cara pengaturan mengenai rumah tangga. Rumah tangga dalam hal ini adalah sebuah keluarga yang didalamnya terdiri bapak beserta ibu dan anak-anaknya. Berdasarkan peran sosial (peran ideal), yang berperan dalam pengaturan operasional rumah tangga ini dilakukan oleh para istri, yang selanjutnnya disebut sebagai ibu rumah tangga. Namun banyak pula para ibu rumah tangga ini memilih melakukan peran ganda dalam kehidupan sehari-hari, yaitu merangkap sebagai wanita karir. Ada beberapa jenis pekerjaan untuk menjadikan rumah tangga mencapai tujuan masing-masing. Untuk itu diperlukan adanya suatu pengaturan agar  dapat mencapai tujuan yang dimaksud.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
  1. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas; Rumah Tangga; id.m.wikipedia.org/wiki/Rumah_tangga; Diakses tanggal 16 April 2019.
  2. Tanti Yuniar, Sip; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia; Agung Media Mulia.
  3. Niza Lauzi (2017); Siap Menjadi Mama; Alex Media Komputindo, Jakarta.

Kamis, 04 April 2019

Memperbaiki Kancing Baju



Kali ini saya kepikiran untuk menuliskan hal-hal yang lebih sederhana. Menuliskan apa yang terjadi di sekitar kehidupan sehari-hari. Siapa tau suatu saat nanti anak cucu saya memerlukan referensi dalam perbaikan life skills mereka. Dan harapannya juga bisa bermanfaat untuk siapa saja yang memerlukannya. Mungkin para orang tua seperti saya merasakan di mana anak-anak sekarang tidak pernah bermain secara konvensional. Anak saya dan teman-temannya bermainnya secara virtual. Jaman saya bermain pasar-pasaran pasti menggunakan barang fisik sebagai simulasinya. Mau jadi penjual ikan, saya akan memotong pelepah pisang dengan bentuk ikan. Pada saat bermain itu otomatis saya belajar memotong. Kalau sekarang main game memasak juga ada memotongnya, cuman memotong dengan mouse. Makanya sampai anak saya duduk di bangku SMP belum bisa menggunakan pisau dengan baik. Kalau mengupas buah, buahnya tinggal kecil karena banyak yang dibuang sama kulitnya. Di sisi lain, mereka juga masih belum menyukai untuk belajar hal-hal semacam itu. Untuk itu, saya akan memulai menuliskannya agar suatu saat diperlukan mereka mendapatkan acuan. Apalagi di masa sekarang orang-orang di sekitar kita untuk mencari informasi pasti googling alias memanfaatkan internet.

Pada kesempatan ini, saya akan merinci cara membetulkan kancing baju. Saya tahu sebenarnya kita dapat menyerahkan pada tukang jahit atau orang-orang di sekeliling kita, tapi bagaimana jika harus dihadapkan pada kondisi tak ada yang membantu? Nah, kita tetap dituntut untuk bisa survive kan? Ini dia urutannya:

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan: jarum, benang dan gunting. Khusus untuk yang mau reparasi saat menginap di hotel, biasanya disediakan dalam kemasan kecil.
2. Masukkan benang ke dalam lubang jarum. Untuk memudahkan disarankan untuk sedikit membasahi ujung benang. Ingat, jangan terlalu basah karena ini sekedar membuat ujung benang lebih kaku daripada saat kering.
3. Setelah benang berhasil masuk, potong benang sekitar 50 cm. Kemudian tarik ujung benang yang dimasukkan tadi sampai panjang keduanya sama. Tali ujung benang secara simpul dan akhir simpul harus kencang.
4. Sekarang kita sudah siap mengaplikasikan alat jahit ke baju yang diperbaiki. Tusukkan jarum dari arah balik baju tepat di bawah tempat kancing. Kemudian tarik ke arah luar atau tempat kancing berada. Masukkan jarum di lubang kancing, baru kemudian tusukkan lagi ke kain arah ke bawah. Saat itu kancing sudah menempel dan terikat dengan kain baju. Ulangi ikatan tersebut beberapa kali, misalnya 3-5 kali supaya kancing tidak mudah lepas.
5. Langkah terakhir adalah mengakhiri jahitan. Masukkan jarum pada bekas benang jahitan dari sisi dalam. Buat ikatan pada ujung benang sebelum digunting agar jahitan tidak mudah lepas. Lalu gunting sisa benang yang ada jarumnya. Sekarang baju jadi sempurna lagi.

Demikian cara membetulkan kancing baju yang terlihat sederhana untuk yang sudah terbiasa. Tapi, hal ini akan jadi sangat rumit bagi yang belum pernah melakukannya. Selamat mencoba bagi yang belum bisa.*)By: Yunie Sudiro.

Selasa, 02 April 2019

Cara Menanak Nasi




Adanya manajemen ditujukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien. Efisien berarti dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin atau dapat dikatakan tanpa terjadi pemborosan. Agar tidak terjadi pemborosan diperlukan pengetahuan tentang proses setiap aktivitas yang terjadi, dalam hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga. Karena dengan mengetahui proses, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dapat menyebabkan adanya pemborosan. Menanak nasi adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada sebuah rumah tangga. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana proses menanak nasi. Ada 2 (dua) cara menanak nasi, yaitu cara tradisional dan cara modern.

  1. Menanak Nasi Secara Tradisional
Cara ini dapat kita sebut sebagai cara manual, karena tidak menggunakan alat otomatis. Cara ini adalah cara tradisional, yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita sebelum tercipta rice cooker. Proses pembuatan nasi pada cara ini lebih membutuhkan waktu dari kita sebagai operator. Hanya saja kita tetap harus mengetahui proses ini sebagai pengetahuan dalam mengambil keputusan dan juga antisipasi jika alat modern tidak tersedia.

Cara menanak nasi secara tradisional atau manual dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang berisi air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Letakkan panci di atas kompor, tunggu air mendidih, kemudian masukkan beras. Aduk beras dalam panci secara berkala sampai airnya habis menyusut. Kegiatan mengaduk dimaksudkan untuk menghindari adanya endapan nasi yang gosong ( intip dalam istilah Bahasa Jawa).
  4. Angkat panci yang berisi nasi setengah proses (setengah jadi) dari kompor.
  5. Letakkan panci untuk mengukus ( dandang dalam Bahasa Jawa) yang sudah berisi air secukupnya pada kompor. Panci ini dilengkapi dengan sekat sarangan di tengahnya untuk memisahkan air dan bahan yang dimasak. Tunggu air mendidih dengan ditandai keluarnya uap dari sarangan, kemudian masukkan nasi setengah jadi di atas sarangan panci tersebut dan setelah itu panci ditutup rapat. Nasi akan matang sekitar 30 menit. Untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum dapat dilakukan dengan mengambil sebutir nasi dan menekannya. Jika dapat hancur semua berarti sudah matang dan jika ditekan tenyata masih ada yang keras pertanda nasi belum matang.
  6. Angkat nasi dari panci kukus, nasi siap dihidangkan.

  1. Menanak Nasi Secara Modern
Pada masa sekarang, segala hal dapat dilakukan secara lebih praktis karena tersedianya peralatan dan listrik. Alat untuk menanak nasi yang kita kenal adalah rice cooker.

Cara menanak nasi dengan menggunakan rice cooker dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang terdapat di dalam rice cooker, masukkan beras dan tambahkan air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Masukkan panci yang berisi beras dan air ke dalam rice cooker, kemudian tutup rapat. Sambungkan steker rice cooker pada listrik, selanjutnya nyalakan tombol "cook"
  4. Nasi akan matang sekitar 20 menit untuk rice cooker yang mempunyai daya listrik 750 watt. Untuk rice cooker yang mempunyai daya lebih kecil akan memerlukan waktu lebih lama. Nasi sudah matang ditandai dengan matinya tombol “cook”. Umumnya tombol berpindah ke tombol “warm”. Ini berarti nasi sudah matang dan siap dihidangkan.


Dengan mengetahui proses menanak nasi, ada kemungkinan kita dapat mengurangi waktu proses dan mengurangi bahan bakar melalui perbaikan proses pada masing-masing rumah. Selain dapat membantu mengeliminasi pemborosan, pengetahuan proses menanak nasi juga membantu memberikan pengetahuan pada para penerus kita yang belum sempat atau belum berniat mempelajarinya.*) By: Yunie Sudiro.



Senin, 01 April 2019

Membayar PBB ( Pajak Bumi dan Bangunan) Melalui Mobile Banking




Banyak hal yang harus diselesaikan untuk kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Salah satunya adalah membayar tagihan yang terjadi pada sebuah rumah tersebut. Tagihan-tagihan yang dapat timbul pada sebuah rumah tangga berbeda-beda tiap rumah. Tagihan yang umum terjadi misalnya tagihan listrik, air, telepon, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan. Pada jaman sekarang segala hal lebih mudah dilakukan daripada jaman dahulu sebelum internet berkembang pesat.  Demikian juga dalam hal pembayaran tagihan. Saat ini banyak tersedia pilihan cara untuk dapat melakukan pembayaran tagihan.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pembayaran Pajak  Bumi dan Bangunan (PBB). Setiap tahun biasanya kita, pemilik tanah dan bangunan biasanya mendapatkan tagihan atau SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang). Sebenarnya dari tahun ke tahun tanggal jatuh tempo pembayaran tak berubah yaitu tanggal 31 Mei, hanya saja jika tak ada reminder seringkali terlupakan. Kita tahu bahwa ada beberapa cara untuk membayar PBB, yaitu antara lain: petugas datang ke wilayah tempat tinggal kita sesuai jadwal, bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk dan samsat keliling. Ketiga cara tersebut mengharuskan kita meluangkan waktu untuk datang ke tempat-tempat yang dimaksud. Jika mau menghemat waktu, PBB juga sudah dapat dibayar melalui mobile banking

Sebagai contoh pada SPPT terdapat keterangan dibagian bawah mencantumkan bank yang ditunjuk meliputi: bank J*tim, bank B*I dan bank Man*iri. Itu beranti kita bisa melakukan pembayaran pada bank-bank yang tercantum tersebut. Berikut adalah contoh langkah-langkah yang bisa diikuti untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui salah satu bank di atas, yaitu B*I mobile.


Langkah 1: buka aplikasi MOBILE Banking (gambar 1).
Masukkan User ID:
Masukkan MPin:
Kemudian LOGIN






Gambar 1: Langkah 1



Langkah 2: pilih “pembayaran” (gambar 2).










Gambar 2: Langkah 2



Langkah 3: pilih “pajak” (gambar 3).








Gambar 3: Langkah 3



Langkah 4: pilih “PBB (gambar 4).









Gambar 4: Langkah 4



Langkah 5: 
Pilih “input baru” jika belum pernah memasukkan data (gambar 5).
Masukkan Nama singkat:
Masukkan Nomor Objek Pajak:
Masukkan tahun pajak SPPT:
Kemudian LANJUT
  









Gambar 5: Langkah 5



Langkah 6: masukkan password transaksi pada halaman validasi. 



Setelah memasukkan password transaksi, nantinya kita akan mendapatkan notifikasi transaksi berhasil, jika sudah berhasil didebit. Artinya kita sudah berhasil membayar PBB. Sangat praktis, bukan? Sangat menghemat waktu dan tenaga, sehingga kita bisa menggunakan  waktu dan tenaga yang dihemat untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.*) By: Yunie Sudiro


Minggu, 31 Maret 2019

Pembayaranan Pajak kendaraan Bermotor Di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya



Pada sebuah rumah tangga terdapat berbagai macam tagihan  yang harus dibayar. Salah satunya adalah membayar pajak kendaraan bermotor. Setiap rumah tangga pasti menginginkan kepraktisan dalam menyelesaikan segala pekerjaan rumah tangga. Termasuk untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bagaimana caranya agar tetap taat pajak tapi bisa menghemat waktu dan tenaga. 

Samsat corner di sebuah mall sangat memanjakan wajib pajak. Jam operasional yang lebih fleksibel, tempat yang dingin, parkir yang mudah, lokasi yang mudah dijangkau, serta dapat dilakukan sambil berwisata di mall dapat membuat wajib pajak lebih rajin membayar pajaknya. Seperti halnya pada Samsat Corner Royal Plaza Surabaya. Bagi pengendara mobil biasanya paling rumit untuk urusan parkir. Di Royal Plaza, jika masih beruntung, kita dapat parkir di tempat parkir khusus depan gedung. Sehingga kita tidak perlu harus berputar-putar di area parkir gedung. Hanya saja tarif parkirnya lebih mahal dari parkir gedung, terutama saat weekend. Meskipun Begitu, parkir khusus di Royal Plaza tetap lebih murah jika dibandingkan valet parking pada mall lainnya di Surabaya.

Pada samsat corner biasanya pengunjungnya lebih sedikit dari pengunjung kantor samsat. Hanya saja yang perlu diperhatikan bahwa jam operasional samsat corner tidak mengikuti jam operasional mall secara mutlak. Untuk informasi jam pelayanan di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya adalah sebagai berikut:

SENIN s/d KAMIS
Pagi: 10.00 - 13.00
Sore: 15.00 - 19.00

JUM’AT
Pagi: 10.00 - 11.30
Sore: 15.00 - 19.00

SABTU
Pagi: 10.00 -12.30
Sore: 15.00 - 19.00

Selain memperhatikan jadwal pelayanan, kita juga harus memperhatikan persyaratan. Jangan sampai sudah susah-susah mengantre, tapi pulang  dengan sia-sia. Yang pertama adalah persyaratan dokumen. Dokumen yang harus dibawa adalah:
  1. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) asli
  2. KTP (kartu Tanda Penduduk) asli

Yang kedua kita harus memperhatikan persyaratan dan mekanisme pelayanan Samsat Corner:
  1. Melayani/Pendaftaran dokumen STNK tahunan
  2. Tidak melayani kendaraan angkutan umum dan plat merah
  3. Tidak melayani status blokir
  4. Tidak bisa dikuasakan.

Sekarang mari kita bahas proses pengurusan di sana. Pada meja petugas terdapat 2 (dua) loket, yang 1 (satu) “Daftar” dan sebelahnya loket “Kasir”. Pertama-tama kita harus antre di loket “Daftar”. Sebelum tiba giliran, kita harus menyiapkan dokumen yang diperlukan dan melepas plastik cover STNK. Jadi petugas langsung siap entry data, tidak kesusahan harus mengeluarkan STNK dari plastiknya. Kemudian kita keluar antrean untuk menunggu untuk dipanggil petugas “Kasir”. Biasanya tak begitu lama, jadi jangan jauh-jauh dari loket agar dapat  mendengar saat petugas memanggil. Jika sudah dipanggil petugas “Kasir”, kita tingal bayar dan bukti langsung dicetak. Jangan lupa untuk mengecek bukti pembayaran pajak kita, apakah semua data yang tercantum sudah benar sebelum kita meninggalkan loket. Selanjutnya jika memerlukan plastik sampul baru untuk STNK bisa membeli di toko-toko sekitarnya. *) By: Yunie Sudiro.


Jumat, 29 Maret 2019

Oleh-oleh yang Dapat Dibeli Saat Ke Solo dan Telaga Sarangan





Bersosialisasi di banyak tempat akan membuat kita lebih baik dalam kehidupan bersosial. Di samping itu, setiap kelompok mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan membantu pengayaan atas diri kita. Mengikuti kegiatan rombongan wisata di lingkungan sekitar kita adalah salah satu sarana yang dapat mendukung tujuan di atas. Berikut adalah pengalaman saya mengikuti rombongan ibu-ibu wisata ke kota Solo dan Telaga Sarangan. Sehubungan dengan pembahasan optimalisasi dalam rumah tangga, kira-kira apa yang dibeli jika para ibu-ibu wisata ke dua tempat tersebut?

Sekitar jam 06.00 kita berangkat dari surabaya, masuk tol langsung turunnya di kota Solo. Jam 10.00 bus sudah memasuki kota Solo. Pemandangan yang mencolok yang tertangkap mata saya saat itu adalah sebuah monumen yang berbentuk keris. Setelah saya coba mencari tahu dari berbagai sumber monumen ini disebut sebagai Tugu Keris. Tujuan pertama yang akan kami kunjungi, yaitu Toko Roti dan Oleh-oleh Or**n. Toko ini menjual Roti dan aneka oleh-oleh khas solo dan sekitarnya. Pengunjung dari toko ini mayoritas para wisatawan. Di toko ini rata-rata anggota rombongan saya  membeli untuk oleh-oleh yang di rumah dan juga ada yang buat sanak saudara.

Selanjutnya kita menuju PGS (Pasar Grosir Solo). Hal ini mengingatkan saya akan PGS Surabaya karena sebutan yang sama. Kalau PGS yang ini kepanjangan dari Pusat Grosir Surabaya. Bus melaju menuju PGS. Menurut perkiraan saya, tempat parkir bus berada di lokasi sekitar 100 meter dari pintu masuk PGS. Begitu kami turun bus, banyak tukang becak menawarkan jasanya. Waktu itu saya memilih jalan kaki, karena memang terasa sangat dekat. PGS menyediakan aneka produk sandang, terutama batik. Sejauh mata memandang hampir semua yang terlihat adalah batik. Saya bersama rombongan menyusuri setiap lorong stan. Di sana tersedia juga food court. Jadi kita bisa melepas dahaga, ngemil-ngemil di saat sedang penat saat berbelanja. Di PGS para anggota rombongan saya banyak yang tak berbelanja. Beberapa diantaranya memberikan alasan bahwa untuk membeli batik dengan kualitas dan jenis yang rata-rata tersedia di sana sama saja dengan yang tersedia di suatu tempat di Surabaya. Bagi mereka ke PGS dinikhmati sebagai sarana piknik belaka. Meskipun begitu tetap saja ada yang berbelanja, mungkin  mereka menemukan jenis dan kualitas yang berbeda dengan yang tersedia di Surabaya.

Perjalanan berikutnya menuju Telaga Sarangan. Sepanjang perjalanan awalnya datar-datar saja. Tapi lama kelamaan saya merasakan tanjakan. Saya tak mengira kalau ternyata lokasi telaga sarangan di wilayah perbukitan seperti Tretes. Selama ini saya mengira kalau telaga sarangan adalah hanya sebuah telaga di dataran rendah seperti Surabaya. Bus terhenti di depan loket pembayaran pintu masuk Telaga Sarangan. Tertulis pengumuman tarif masuk di depan loket, dewasa = Rp 19.000 dan anak = Rp 9.000.  Di sini juga tempat parkir bus tidak berada di tepi telaga. Kami harus berjalan kaki sekitar 50 meter. Setelah berjalan sebentar langsung terlihat pintu masuk  telaga. Antara pintu masuk dan telaga berjajar stan yang rata-rata berjualan sayur dan buah di kanan dan kiri jalan. Kami menyusuri stan-stan tersebut. Kami sepakat ke telaga dulu sebelum belanja-belanja. Sekitar jam setengah lima sore kami berada di telaga, sehingga kami bisa nyaman menikhmati wisata tanpa harus berpanas-panas. Di sana kita bisa hanya memanjakan mata dengan melihat pemandangan, atau berkeliling dengan menyewa kuda, atau bisa juga menyewa perahu. Setelah puas menikhmati pemandangan, kita kembali ke bus dan berbelanja. Namanya ibu-ibu…, pasti gemas ingin mampir saat melihat buah dan sayuran yang tampak lebih segar dan lebih besar ukurannya. Rata-rata mereka membeli alpukat dan brokoli. Selain itu juga banyak yang membeli jeruk, durian dan macam-macam sayuran lainnya. Rata-rata buah dan sayuran di sana mempunyai kualitas memadai dengan harga yang lebih murah dari harga di Surabaya.

Kami kembali ke bus saat hari mulai gelap. Perjalanan berikutnya semakin menanjak, ditambah lagi gelap gulita di luaran sana. Tujuan terakhir adalah makan malam di Mb** Dj** Resort. Waktu itu, restoran masih tampak sepi. Sebagian dari kami langsung menuju mushola dan sisanya menyerbu tempat prasmanan untuk menuang teh ataupun kopi panas. Menu di sini menyajikan khas makanan Jawa, termasuk mendoan dan pisang goreng. Menurut pengamatan saya, semakin bertambahnya umur selera makan orang-orang di sekitar saya semakin bergeser ke makanan tradisional. Pada kesempatan ini ibu-ibu sangat antusias dengan menu masakan Jawa. Dan kira-kira jam dua belas malam kita sudah sampai lagi di Surabaya.


Saat berwisata kadang kita terlena akan perasaan bersenang-senang, sehingga tak jarang kita membeli barang tanpa berfikir panjang. Pada pengamatan saya selama pergi bersama rombongan ibu-ibu ternyata dalam menentukan apa yang akan dibeli tetap menimbang untung ruginya. Untuk itu, pengalaman dan pengamatan saya di atas dapat dijadikan salah satu referensi jika hendak beli oleh-oleh ketika pergi ke Solo dan Telaga Sarangan. *) By: Yunie Sudiro