Makan merupakan termasuk kebutuhan primer. Pemenuhan kebutuhan akan makanan pada suatu rumah tangga adalah prioritas. Dan mendapatkan bahan makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadi dambaan para ibu rumah tangga. Salah satu pasar di Surabaya ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan tempat berbelanja bahan makanan segar.
Kata pasar sebenarnya mempunyai definisi yang baku. Kali ini saya akan menggunakan istilah pasar yang dipakai umumnya masyarakat sekitar kita. Pasar yang akan kita sebut dalam tulisan ini adalah pasar tradisional. Dimana di dalam pasar terdapat beberapa los, yang dibagi beberapa blok atau bagian, misalnya los bagian ikan, los bagian sayur, dan seterusnya. Di pasar biasanya kita menjumpai los-los tertentu yang areanya becek. Hal ini yang menjadi sebab sebagian orang malas untuk pergi belanja ke pasar. Apalagi jaman sekarang kita lebih dimudahkan, tukang sayur keliling sekarang sudah membawa smartphone, bisa di WA (WhatsApp). Pada malam hari kita pesan belanjaan, pagi mau waktu subuhpun diantar. Kalau tidak mau diganggu waktu subuh-subuh, belanjaan ditaruh luar, uang akan diambil setelah tukang sayur selesai keliling.
Selama ini yang saya ketahui pasar modern adalah supermarket. Ternyata memang ada pasar yang namanya “pasar modern”. Selama ini juga setiap pasar yang saya jumpai selalu bertuliskan “pasar tradisional”. Mari kita lihat apa keistimewaan dari pasar modern ini.
- Lokasi
Lokasi dari pasar ini mudah dijangkau, yaitu daerah Darmo Permai. Letak Bangunan pada posisi hook (pojok) sehingga gampang terlihat pengunjung yang hendak ke sana. Jalan di depan dan sampingnya beraspal dan lebar, sehingga akses ke pasar mudah.
- Area Parkir
Area parkir luas dan dikelolah secara profesional. Hanya saja pada hari Minggu jam 06.00 ada kegiatan senam depan pintu utama, sehingga membuat parkiran agak ruwet. Makanya di hari minggu sebaiknya sebelum jam 06.00 sudah parkir jika tidak mau antre mencari parkiran.
- Troli
Dalam pasar terlihat bersih dan rapi. Di dekat pintu masuk tersedia barisan troli. Ada meja petugas yang melayani peminjaman troli. Cukup meninggalkan kartu identitas, kita bisa membawa troli selama belanja. Hal ini saya belum pernah menemukan di pasar tradisional yang pernah saya kunjungi. Di pasar tertentu paling adanya orang penyedia jasa membawakan belanjaan. Dan kita membayar ongkos jasa pastinya. Di pasar kebanyakan tidak ada jasa tersebut, kita harus membawa sendiri.
- Barang yang dijual
Berikutnya mari kita lihat barang-barang yang diperdagangkan. Hal ini saya fokus pada barang-barang segar. Memang benar, di sana serasa melihat barang-barang yang jenis dan kualitasnya menyerupai supermarket bahkan terlihat lebih segar. Disamping itu, ada jenis-jenis tertentu yang pasar lain tidak tersedia. Misalnya di sana tersedia salmon, srimping dan lobster, yang selama ini saya tak pernah menemui di pasar-pasar yang pernah saya kunjungi. Selain itu, tersedia adanya kios makanan siap makan, seperti kue basah, nasi bungkus, bubur bahkan tersedia juga food court lengkap dengan live music.
Suatu saat saya membandingan harga salmon fillet di sebuah supermarket. waktu itu harga sudah discount per kilo gram (Kg) Rp 280.000, padahal saya mendapatkan harga Rp 230,000 per Kg di pasar modern dan bisa langsung memilih ikannya sebelum di potong untuk difillet. Jadi menurut saya memang sesuai judul nama pasarnya “Pasar Modern”. *) By: Yunie Sudiro